50. Pulau
ketawai
Pulau
ini sangat jelas terlihat dari Desa Kurau kecamatan Koba, seperti halnya pulau
semujur , pulau Ketawai juga didiami oleh beberapa rumah
Pulau
ketawai adalah salah satu pulau kecil kebanggaan masyarakat Bangka Tengah, di
pulau ini akan di bangun resort, pulau ketawai dapat ditempuh melalui desa
Kurau dengan jarak tempuh 30 menit menggunakan perahu dari dermaga desa kurau,
di pulau ini juga terdapat terumbu karang yang dapat menambah wisata yang
berbeda bagi pecinta diving.
Pulau
Ketawai terletak pada posisi geogafis 02º 16’ 04†LS dan 106º 19’ 31â€
BT berjarak 49,51 km dari Kota Sungailiat atau sekitar 18 km dari Kota
Pangkalpinang. Untuk mencapai pulau ini, kita dapat melewati penyeberangan dari
Ketapang Pelabuhan Pangkal Balam atau dari Desa Kurau Kabupaten Bangka Tengah.
namun, penyeberangan melalui Desa Kurau lebih umum digunakan untuk menuJu Pulau
Ketawai.
Pulau
Ketawai didominasi oleh pohon kelapa yang memang sengaja ditanam. Ekosistem
pesisir di Pulau Ketawai terdiri dai ekosistem padang lamun (seagrass bed)
danekosistem terumbu karang (coral reef). Sebelah timur pulau, didominasi oleh
ekosistem padang lamun yang cukup luas dan merata. Ekosistem padang lamun di
Pulau Ketawai didominasi oleh lamun jenis Thalassia hemprichii dan ditemui pula
jenis Halodule uninevis. Selain itu ditemukan pula beberapa jenis makro alga.
Pulau
Ketawai dan Pulau Gusung Asam merupakan objek wisata yang berada di Kabupaten
Bangka Tengah, dan menjadi salah satu tempat yang menarik dan banyak dikunjungi
wisatawan baik dari Bangka Tengah sendiri maupun masyarakat luar. Objek wisata
pantai tersebut banyak dikunjungi wisatawan selain karena memang indah, juga
mudah dijangkau wisatawan. Ekosistem terumbu karang yang cukup luas dan
kondisinya cukup beragam. Luasan karang tidak merata di lokasi yang ditemukan.
Kondisi karang yang ditemukan mulai dari kondisi yang sangat baik, sedang
hingga semuanya tertutup makroalga yang didominasi oleh sargassum dengan tinggi
mencapai satu meter.
Karang
dengan kondisi sangat baik ditemukan dalam kondisi sehat meski ditemukan bulu
babi (Diadema sp.). Karang yang paling disukai adalah jenis karang yang
pertumbuhannya relatif cepat yaitu jenis karang acropora, terutama jenis karang
meja (Acropora tumbulate) dan karang cabang (Acropora branching). Pada
ekosistem terumbu karang yang kondisinya baik, terlihat karang dalam kondisi
sehat dengan keanekaragaman jenis karang yang tinggi. Jenis karang yang
ditemukan yaitu karang Acroppora branching, acropora tubulate, montipora, fungia,
coral massif dan beberapa jenis softcoral.
Namun
secara umum, jenis hardcoral yang banyak ditemukan adalah jenis karang Acropora
branching dan acropora tumbulate. Selain itu, ditemukan juga jenis makroalga
Halimeda sp. yang berwarga putih kehijauan dengan bentuk yang khas. Jenis ikan
karang yang ditemui cukup beragam. Mulai dari beraneka jenis amphiprion,
parrotfish, Lutjanus sp., kerapu, ekor kuning, damselfishes dan banyak lagi
jenis ikan lainnya yang jumlahnya cukup banyak dan beragam. Disebelah timur
dijumpai ekosistem padang lamun (seagrass) dan ditumbuhi juga oleh beberapa
jenis makroalga dan rumput laut (seaweed). Ini mengindikasikan bahwa pulau ini
memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daerah budidaya rumput laut di masa
yang akan datang.
Investor
nasional dengan bendera usaha PT Ketawai Indah Resort dan PT Mandiri Karya
Intera di tahun 2011 telah mengalokasikan Rp 150 miliar untuk membangun sekitar
50 unit resor wisata di Pulau Ketawai. Investasi sebesar Rp 150 miliar dibagi
menjadi tiga bagian yakni pembangunan resor, keramba apung ikan, dan dermaga
marina. Pembangunan resor wisata di Pulau Ketawai menggunakan sistem `ecogreen`
atau resor yang mengedepankan unsur keindahan alam. Selain itu, energi
penerangan pada resor eksotik tersebut akan menggunakan energi matahari dan
sistem daur ulang untuk ketersediaan air bersih. Resort yang ditargetkan untuk
pengunjung bertaraf internasional tersebut akan memberikan berbagai pilihan
hiburan untuk pengunjung sehingga dapat menikmati keindahan laut semaksimal
mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar